Moskow/Kairo (ANTARA News) - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) akan mengupayakan tuntutan kepada pemimpin Libya Muammar Gaddafi dan anaknya, pada hari Senin, kata seorang jaksa ICC kepada radio Spanyol Cadena Ser.

Jaksa ICC Luis Moreno Ocampo mengatakan, ia akan melakukan tuntutan kepada Gaddafi, Saif al Islam dan kepala intelijen negara, Abdullah al Senussi, atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sementara itu, Gaddafi menyampaikan pidato audio di TV nasional pada Jumat malam, yang intinya menolak rumor bahwa dia terluka dalam serangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) baru-baru ini dan mengatakan dia berada di tempat "di luar jangkauan serdadu NATO itu."

"Anda tidak akan pernah mampu membunuh saya, karena saya tinggal di mana anda tidak dapat mencapai dan tidak dapat membunuh saya - di dalam hati jutaan orang," kata Gaddafi dalam pidatonya yang ditujukan untuk "tentara Barat pengecut."

"Bahkan jika anda menghilangkan saya secara fisik, saya akan tinggal di hati jutaan rakyat," tambahnya.

Namun, komentar audio Gaddafi itu gagal meyakinkan media Barat bahwa orang kuat Libya itu dalam kesehatan sempurna.

"Fakta bahwa Kolonel Gaddafi tidak menyampaikan pesannya dalam visi yang akan menjadi bahan bakar spekulasi bahwa ia mungkin terluka," kata koresponden BBC di Tripoli.

Serangan udara NATO di daerah perumahan kaya di Tripoli pekan yang lalu membunuh putra bungsu Gaddafi, Saif al-Arab, 29 tahun, yang adalah seorang mahasiswa pascasarjana jurusan ekonomi.

Serangan udara di rumah Gaddafi juga menewaskan tiga cucunya serta beberapa teman dan tetangga, kata kantor berita negara JANA dalam laporan sebelumnya.