Washington (Fokus/ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Kamis membantah kabar tentang adanya ultimatum dari Menteri Luar Negeri Hillary Clinton kepada Iran lewat Rusia dalam hal mencari solusi diplomatik terkait program nuklir mereka.
"Menteri Luar Negeri AS tidak mengirimkan peringatan apapun kepada Iran melalui Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland seperti dikutip Kantor Berita Xinhua.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi pemberitaan harian Rusia, Kommersant, pada Rabu (14/3) yang memberitakan bahwa dalam pertemuannya dengan Lavrov di Markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Hillary meminta Rusia mengingatkan Iran tentang satu kesempatan terakhir mereka untuk mencapai sebuah solusi diplomatik dalam pembicaraan nuklir yang dijadwalkan dengan enam negara kuat dunia.
Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia tidak mengonfirmasi atau membantah kabar tersebut.
Nuland menegaskan bahwa pembicaraan antara kedua Menteri Luar Negeri di New York itu fokus pada upaya untuk memastikan negosiasi yang dijadwalkan dapat menghasilkan "langkah substansial."
Negara P5+1 yang meliputi Amerika Serikat, China, Rusia, Prancis, Jerman dan Inggris, sepakat untuk kembali bernegosiasi dengan Iran terkait program nuklir mereka yang mengundang perhatian banyak pihak, meskipun tanggal dan tempat pertemuan akan ditentukan kemudian.
Pihak Barat telah memberikan sejumlah sanksi kuat terhadap Iran karena curiga negara Islam itu berupaya memiliki senjata nuklir.
Editor : Jendri Frans Mamahit
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar