Kuala Lumpur (Fokus/ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis, memuji Myanmar yang bergerak menuju demokrasi dan mengatakan mempertimbangkan untuk mengunjunginya segera setelah pelaksanaan pemilihan sela pada April.
"Saya sendiri sedang mempertimbangkan mengunjungi Myanmar pada tanggal tertentu segera setelah pemilu berakhir," kata Ban dalam konferensi pers saat berkunjung ke Malaysia, seperti yang dikutip dari AFP.
Pemilihan sela akan melihat pemenang hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi mencalonkan diri untuk duduk di parlemen pertama kali, dan terjadi setahun setelah pemerintahan sipil terbatas mengambil alih kekuasaan sesudah berakhirnya berpuluh tahun pemerintahan militer langsung.
"Saya terdorong oleh perkembangan terakhir di Myanmar ke arah yang lebih besar dalam partisipasi demokrasi dan gerakan kebebasan yang lebih besar, kebebasan berbicara yang lebih besar ... ," kata Ban. "Ini telah memberikan harapan yang lebih besar dan harapan-harapan masyarakat internasional untuk melihat pembangunan yang lebih dan lebih besar di Myanmar."
Sementara itu, Sekjen PBB sebelumnya melakukan kunjungan ke Indonesia dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Sekjen PBB juga mengunjungi "International Peace and Security Centre" (IPSC) di Sentul, Bogor. Selama berada di IPSC Sekjen badan dunia itu menyampaikan pidato bertema "UN Peacekeeping: Challenges and Opportunities for Indonesia, the region and Beyond".
Kunjungan resmi Ban di Indonesia berlanjut pada 21 Maret 2012 untuk menghadiri "The Second Jakarta International Defence Dialogue" (JIDD II) yang dibuka oleh Presiden Yudhoyono.
Kunjungan resmi Sekjen PBB yang didampingi oleh istrinya, Ban Soon-taek, dan sejumlah pejabat tinggi Sekretariat PBB pada 19-21 Maret 2012 itu dilakukan atas undangan Presiden Yudhoyono.
Editor : Jendri Frans Mamahit
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar