Kuala Lumpur (Fokus/ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis, mengatakan dia akan membahas rencana peluncuran roket Korea Utara dalam Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir di Seoul pekan depan, dan menyampaikan "keprihatinan mendalam" atas masalah itu.
"Saya akan membahas masalah tersebut dengan Presiden Republik (Korea Selatan) di Seoul dan saya juga akan berbicara dengan para pemimpin negara lain yang menghadiri pertemuan puncak nuklir itu," kata Ban dalam konferensi pers di Malaysia.
Korea Utara yang memiliki senjata nuklir telah mengumumkan akan meluncurkan roket bulan depan untuk menempatkan satelit ke orbit, sebuah langkah yang dilihat oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai alasan untuk melakukan tes peluru kendali jarak jauh.
Pyongyang telah mengatakan setiap upaya Korea Selatan untuk membahas program nuklir Korea Utara dalam pertemuan puncak Keamanan Nuklir di Seoul, 26-27 Maret akan dilihat sebagai deklarasi perang.
Tetapi program dan peluncuran roket diharapkan menjadi topik panas di sela-sela pertemuan tersebut, yang akan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan para pemimpin dunia, yang akan bertemu untuk membahas masalah keamanan nuklir.
Sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB telah dijatuhkan setelah Korea Utara menggelar tes peluru kendali dan nuklir pada tahun 2009. Resolusi itu melarang peluncuran rudal balistik untuk tujuan apapun.
"Sebagai Sekretaris Jenderal PBB saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam dengan adanya pengumuman pemerintah DPRK (tentang) niat mereka untuk meluncurkan satelit," kata Ban, dengan menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara.
Ban, yang merupakan warga negara Korea Selatan, juga menyebut rencana peluncuran itu sebagai "pelanggaran yang jelas" dari
Resolusi Dewan Keamanan dan mengatakan "mengancam perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea ".
Menurut dia, hal itu juga dapat merusak tanda-tanda positif baru pada upaya internasional untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara.
Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan bulan lalu namun sekarang terancam gagal, Washington akan menawarkan bantuan makanan besar untuk menghentikan sebagian program nuklir.
"Ini (peluncuran roket) sekali lagi merusak suasana positif yang telah dibentuk baru-baru antara AS dan DPRK, " kata Ban.
Korut telah mengecam pertemuan pekan depan -- pertemuan diplomatik terbesar yang pernah diselenggarakan Korea Selatan -- sebagai "olok-olok buruk" dimaksudkan untuk membenarkan serangan atom oleh Korea Selatan dan sekutunya AS.
Meskipun ada ancaman Pyongyang, pemimpin lima negara akan membahas cara untuk menekan Korea Utara guna membatalkan peluncuran roket, kata Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, Rabu.
Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jepang dan Rusia telah melakukan pembicaraan sejak tahun 2003 terkait upaya penghentian program nuklir Korea Utara.
Pembicaraan telah terhenti berulang kali karena ulah Korea Utara.
Kantor berita Korea Utara, Rabu, mengatakan setiap upaya yang dilakukan oleh Presiden Lee untuk membahas masalah nuklir Korea Utara akan menjadi "upaya konyol dan benar-benar tak dapat diampuni".
"Setiap tindakan provokatif akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap kami dan konsekuensinya akan menjadi hambatan besar untuk pembicaraan denuklirisasi semenanjung Korea, " katanya, demikian AFP.
Editor : Jendri Frans Mamahit
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar