FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Selasa, 20 Maret 2012

Kairo (Fokus/ANTARA News) - Ratusan ribu orang berdesakan untuk melayat jenazah Paus Kristen Ortodoks Koptik Mesir, Shenouda III, menewaskan sedikitnya enam orang dan puluhan orang cedera.

"Hingga hari ketiga melayat, tercatat enam orang meninggal dan lebih 50 orang cedera," kata pihak keamanan Gereja Koptik di Distrik Abbasea, Kairo Timur, Selasa.

Paus Gereja Koptik, yang oleh warga setempat menyapanya, Baba Shenouda, wafat pada Sabtu (17/3) dalam usia 89 tahun.

Sedianya dimakamkan pada Senin, namun ditunda pada Selasa (20/3) atas permintaan umat Koptik di luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat untuk memberi kesempatan mereka melayat jenazah tokoh kharismatik tersebut.

Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi manyatakan berkabung nasional atas wafatnya Baba Senouda.

Warga Koptik Mesir diberi libur kerja selama tiga hari untuk mengantarkan pemimpin panutan mereka di tempat peristirahatan terakhir.

Perdana Menteri Mesir Kamal Ganzouri turut berbelasungkawa atas wafatnya Baba Shenuda dan menempatkannya sebagai tokoh nasional dan simbol nasionalisme Mesir yang disegani oleh seluruh rakyat Mesir.

Baba Shenouda yang memimpin Gereja Koptik sejak 1971 tersebut lahir di Desa Salam, Provinsi Asiut, pada 3 Agustus 1923.

Sebelum aktif di Gereja, mendiang pernah membina karir di militer dengan pangkat perwira menengah.

Para pemuka Islam setempat menyatakan kehilangan besar atas wafatnya Baba Senouda.

"Wafatnya Baba Shenouda merupakan kehilangan besar bagi Mesir. Namun jasa-jasa baik almarhum selama hidupnya akan menjadi teladan bagi generasi pelanjut," kata Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb.

Syeikh Al Azhar mendorong penguasa negara untuk memberikan gelar pahlawan nasional terhadap Baba Shenouda.

Mufti Nasional Mesir, Ali Goumah, menyebut Shenouda sebagai salah satu simbol pemersatu Mesir, terutama dalam mengikat persaudaraan Kristiani dan Muslim setempat.

Penilaian serupa diutarakan Pemimpin Tertinggi (Mursyid) Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, yang menilai bahwa kuatnya toleransi beragama di Mesir berkat ketokohan Baba Shenouda III.


Editor : Jendri Frans Mamahit

0 komentar:

Posting Komentar