Kabul (Fokus/ANTARA News) - Seorang Afghanistan tewas pada Kamis sesudah mencoba menabrakkan truk ke marinir Amerika Serikat, yang akan menyambut kepala Pentagon dalam penerobosan keamanan belum pernah terjadi, dan membayangi yang disebut kunjungan perbaikan.
Kejadian membingungkan itu, yang pejabat Amerika Serikat membutuhkan waktu 10 jam untuk memastikan, terjadi saat Leon Panetta terbang ke markas berkeamanan ketat Bastion di Afghanistan selatan pada Rabu menjelang pembicaraan dengan pemimpin Afghanistan.
Panetta berusaha mengecilkan kejadian itu, sesudah pembicaraan dengan Presiden Hamid Karzai, yang disebut kesempatan menenangkan kemarahan atas ulah tentara Amerika Serikat membantai 16 warga desa pada Minggu dan pembakaran Alquran pada Februari.
"Saya sama sekali tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa itu ditujukan kepada saya," katanya dalam jumpa pers, tapi menambahkan, "Ini wilayah perang. Kita akan mendapatkan kejadian semacam itu."
Serangan bom terpisah menewaskan sedikit-dikitnya 15 warga Afghanistan di selatan selama kunjungan dua harinya, yakni delapan warga di Helmand dan satu polisi di Kandahar pada Rabu serta enam warga akibat bom jalanan di Uruzgan pada Kamis.
Pejabat tentara mengeluarkan rincian membingungkan dari percobaan serangan di bandar udara itu, dengan pertama menyatakan tidak berkaitan dengan kedatangan Panetta dan kemudian memastikan bahwa sasarannya Marinir Amerika Serikat panitia penyambut.
Kejadian itu diperkirakkan meningkatkan kekhawatiran tentang lonjakan serangan terhadap pasukan Barat oleh warga Afghanistan terlatih untuk mengambil alih keamanan di negara terkoyak perang itu saat Amerika Serikat dan NATO sekutunya menarik diri pada 2014.
Menurut pejabat Amerika Serikat, seorang penerjemah Afghanistan membajak truk pikep dari seorang tentara dan mengemudikannya ke arah sekelompok Marinir Amerika Serikat di landas parkir lapangan udara itu sebelum menabrak dan terbakar.
Ia mencoba menabrak barisan Marinir penyambut menteri pertahanan itu, kata pejabat tentara kepada wartawan dengan syarat namanya tak disebut.
Sebelumnya, Jenderal Mike Scaparrotti menyatakan percaya warga Afghanistan itu "bermaksud menyakiti", tapi berusaha mengecilkan ancaman terhadap Panetta.
"Tidak ada cara untuk mengenali satu pesawat dari yang lain," katanya.
Warga Afghanistan itu, yang terbakar sesudah menabrakkan kendaraan tersebut, memiliki wadah bahan bakar di mobil itu dan Scaparrotti menyatakan ia tewas pada Kamis pagi, tapi tidak ada bahan peledak di kendaraan tersebut atau diikatkan ke orang itu.
Satu tentara Inggris luka "dalam pencurian" kendaraan itu, kata pejabat tentara tanpa merinci.
Dalam kebingungan berikutnya, pejabat tinggi pertahanan menyatakan anjing tentara membantu "mengejar" dan "menahan" warga Afghanistan tersebut dan mengalami luka bakar ringan.
Kunjungan Panetta itu disebut kesempatan memuluskan hubungan dengan pemimpin Afghanistan, yang mengalami pukulan berat sesudah tentara Amerika Serikat membantai 16 warga desa pada Minggu dan Alquran dibakar pada Februari.
Sebagian besar yang tewas adalah perempuan dan anak-anak di dua desa di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, benteng utama Taliban, dalam kejadian tunggal terburuk sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001.
Tersangka itu, sersan Angkatan Darat Amerika Serikat dengan tiga putaran tugas di Irak, diterbangkan ke Kuwait, dalam langkah pertama menuju pengadilan di luar Afghanistan, menentang tuntutan pemimpin Afghanistan untuk pengadilan terbuka di negara tersebut.
Scaparrotti, wakil panglima pasukan Amerika Serikat, menyatakan pemindahan itu dilakukan untuk memastikan tersangka mendapat perlakuan hukum adil dan diharapkan bahwa pria bersenjata tersangka tersebut segera resmi didakwa.
"Dalam kejadian berbahaya, kami memindahkan orang ke tempat kami dapat memberi kurungan tepat pra-peradilan dan jalur hukum," katanya.
Pada Kamis, sekitar 1.000 warga Afghanistan turun ke jalan di propinsi Zabul, tetangga Kandahar, mengecam penembakan itu dan menuntut pengadilan terbuka untuk pelakunya.
Pengulas meyakini penembakan memperumit pembicaraan sudah sulit dengan Kabul tentang kehadiran pasukan Amerika Serikat setelah 2014, karena pemerintah sudah menolak memberikan kekebalan hukum bagi tentara negara adidaya itu, sama dengan yang membatalkan perjanjian strategis Amerika Serikat dengan Irak.
Panetta pada Rabu menyatakan kejadian "mengganggu" seharusnya tidak memaksa perubahan siasat perang NATO dan kemajuan diperoleh dalam perang 10 tahun perang melawan Taliban itu.
Di Washington, Presiden Barack Obama menyatakan tidak ada rencana perubahan jadwal penarikan pasukan dan Amerika Serikat tetap pada rencana pasukan Afghanistan mengambil alih keamanan pada 2014, demikian AFP.
Editor : Jendri Frans Mamahit
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar