Jeddah, Arab Saudi (ANTARA News/AFP) - Pemerintah Arab Saudi telah membantah pernyataan bahwa air Zam Zam --yang berasal dari mata air di dalam kompleks Masjidil Haram Makkah tercemar dan menegaskan tak ada ancaman kesehatan pada air suci itu.

Dewan Pimpinan Urusan Dua Tempat Suci mengatakan di dalam satu pernyataan, Sabtu (7/5), dewan tersebut tak menerima laporan yang menyatakan ada masalah dengan air Zam Zam, yang aman untuk diminum.

Menurut ajaran Islam, mata air itu tak pernah kering selama 4.000 tahun dan banyak peziarah memperlakukan air tersebut sebagai air suci dan memiliki keajaiban dalam penyembuhan.

Media Inggris pekan lalu melaporkan sumur tersebut "tercemar" dan "meminum air Zam Zam dapat menimbulkan penyakit seperti kanker". Itu bukan pertama kali ada upaya untuk menjelek-jelekkan air Zam Zam; Pada waktu lalu pernah beredar berita bahwa air Zam Zam "bisa membuat orang yang meminumnya terserang radang paru-paru".

Sementara itu, Kedutaan Besar Arab Saudi di London mengeluarkan pernyataan yang menegaskan air Zam Zam tak tercemar dan penelitian di berbagai laboratorium Eropa pada Maret mengkonfirmasi air tersebut aman untuk diminum.

Raja Abdulah pada September lalu meresmikan proyek bernilai 187 juta dolar AS yang mampu mengisi 200.000 botol per hari di Makkah.

Peziarah di Majidil Haram dapat meminum air Zam Zam dari ratusan keran yang tersedia di mana-mana. Pemerintah Arab Saudi telah melarang eksport komersial air tersebut.

Umat Muslim percaya air Zam Zam mengalir ke luar dari dalam tanah untuk memberi Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim Alaihis Salam, dan putranya yang masih bayi, Nabi Islamil Alaihis Salam, di bawah sengatan terik Matahari di lembah kering Makkah pada waktu itu. Allah SWT telah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan mereka di sana.

Dalam usahanya --yang sia-sia-- untuk mencari air buat bayinya, Siti Hajar berlari tujuh kali di antara bukit batu Shafa dan Marwa sampai ia melihat air mengalir ke luar di antara kedua kaki bayinya.

Salah satu bagian dari Ibadah Haji, dan Umroh, umat Muslim melakukan apa yang disebut Sa`i --yang berjalan dan berlari kecil di antara Shafa dan Marwa-- untuk mengenang usaha Siti Hajar untuk mencari air.