Tikrit, Irak (ANTARA News) - Bom mobil meledak saat satu patroli polisi lewat di pusat kota Tikrit, sebelah utara Baghdad, Irak pada Selasa (10/5), sehingga menewaskan 11 orang, kata seorang pejabat keamanan.

Beberapa personel polisi termasuk di antara korban tewas dalam serangan tersebut, yang terjadi sekitar pukul 21:15 waktu setempat (Rabu, 01.15 WIB) di kota itu --tempat kelahiran mantan presiden Saddam Hussein, kata pejabat tersebut, yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Sebelumnya kelompok Al-Qaida di Irak menjanjikan dukungan kepada pemimpin nomor dua Al-Qaeda Ayman az-Zawahiri, dan bersumpah untuk membalas dendam atas dibunuhnya Osama bin Laden oleh pasukan AS di Pakistan.

Kepala Negara Islam Irak (ISI), Abu Baker al-Baghdadi bersedih atas kematian Osama bin Laden, dalam pernyataan yang dimuat di sebuah laman Islam pada Senin waktu setempat (9/5).

"Saya katakan, saudara-saudara kita di Al Qaida yang dipimpin oleh Ayman az-Zawahiri, lanjutkan (perjuangan kalian) dengan berkat Tuhan dan dengan senang bahwa anda adalah saudara setia Negara Islam Irak --yang sedang berbaris di jalan yang benar," kata al-Baghdadi dalam pernyataan, Selasa (10/5).

Al-Baghdadi juga berjanji akan membalas dendam atas pembunuhan Osama bin Laden, dan mengatakan bahwa "saya bersumpah demi Tuhan adalah darah dan kehancuran lah" yang akan terjadi atas kematian Osama. Namun, keaslian pernyataan tersebut belum dapat diabsahkan.

Organisasi Al-Qaeda belum memilih pemimpin baru setelah pembunuhan Osama bin Laden di Pakistan, meskipun para pengamat menduga bahwa az-Zawahiri, yang selama bertahun-tahun telah jadi orang kedua atau komandan kedua Al-Qaida, akan menggantikan Osama bin Laden.

Baru-baru ini, pasukan keamanan Irak telah meningkatkan peringatan keamanan di Baghdad dan kota lain di Irak, karena mereka memperkirakan akan terjadi serangan mematikan yang dilakukan oleh gerilyawan Al-Qaida sebagai pembalasan atas pembunuhan Osama bin Laden.