Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 akan membahas konflik Thailand-Kamboja serta pembajakan oleh perompak Somalia yang akhir-akhir ini menimpa negara anggota ASEAN, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

"Saya tidak ingin mendahului apa yang akan dilakukan oleh para kepala negara. Namun, masalah dan situasi di kawasan saat ini, antara lain, konflik Kamboja-Thailand serta pembajakan Somalia akan masuk bahasan," kata Marty kepada pers di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut dikatakan usai mendampingi Wakil Presiden Boediono meninjau persiapan terakhir KTT ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC)

Sejumlah menteri juga ikut mendampingi Wapres, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

Marty mengatakan akan ada pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Kamboja serta Indonesia dengan Thailand untuk membahas konflik perbatasan yang sudah menelan korban jiwa itu.

Thailand dan Kamboja, kata Menlu, sudah meminta jadwal khusus bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara terpisah untuk membahas masalah perbatasan.

Pembahasan masalah ini juga akan didahului pertemuan para menteri luar negeri.

Masalah utama lain yang akan menjadi pembahasan adalah pembajakan Somalia, mengingat Indonesia dan Singapura sudah menjadi korban para perompak Somalia.

Menurut Marty, pengalaman Indonesia, Singapura dan Malaysia dalam menumpas pembajakan di Selat Malaka bisa menjadi masukan bagi dunia internasional dalam mengatasi perompak Somalia.

"Antara lain dengan adanya patroli angkatan laut secara rutin," ujarnya.

Masalah pokok lain yang masuk agenda pembahasan adalah masalah gejolak harga pangan dan energi.

Indonesia saat ini menjadi Ketua ASEAN dan akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-18. Pertemuan akan dimulai besok diawali dengan pertemuan para menteri dan pejabat tinggi.

Adapun puncak pertemuan digelar pada 7-8 Mei 2011.