Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News/AFP) - Pemimpin gerakan Islam Palestina Hamas pada Jumat mengutuk "pembunuhan di luar putusan pengadilan", di balik pembunuhan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden.

"Meskipun kita tidak menyetujui cara-cara Al Qaida, terutama tindakan-tindakan diarahkan terhadap warga sipil tak berdosa, kita menentang Amerika Serikat atau pihak lain siapapun yang melakukan eksekusi di luar hukum," kata Khaled Meshaal dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Dia juga mengulangi kecamannya terhadap keadaan kematian Osama bin Laden dan pemakamannya, yang berarti menyerang "menumpahkan darah Arab dan umat Muslim serta melanggar martabat manusia seperti yang terjadi dalam kematian Osama bin Laden dan pemakaman jenazahnya di laut."

Pada Kamis, Meshaal mengecam cara-cara pembunuhan Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat dan kemudian menguburkan jazadnya di laut, serta menyerukan negara-negara Barat untuk "mengakui

kekejaman serangan Amerika dan pemakaman (tubuh bin Laden) di laut itu".

Segera setelah kematian Osama bin Laden pertama kali diumumkan, Ismail Haniya, kepala pemerintah Hamas di Jalur Gaza, mengatakan: "Kami mengutuk setiap pembunuhan seorang prajurit suci atau seorang Muslim dan orang Arab, dan kami memohon kepada Allah untuk memberikan rahmat-Nya kepadanya".

Hal itu menarik reaksi tajam dari Amerika Serikat, dan juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner mengatakan, pernyataan Haniya itu "keterlaluan".

"Osama Bin Laden adalah seorang pembunuh dan teroris," katanya.