Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Ratusan Taliban berpawai di sebuah kota suku Pakistan, Senin, mengutuk pembunuhan Osama bin Laden dan berjanji membalas kematian pemimpin Al-Qaeda itu, kata sejumlah pejabat.

Dengan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam Pakistan dan AS, pemrotes berkumpul di Wana, kota utama di Waziristan Selatan dimana mereka memaksa pasar untuk tutup dan kemudian mengadakan pertemuan di sebuah madrasah berdekatan, kata mereka.

Pawai itu merupakan demonstrasi pertama pro-Osama di kawasan suku Pakistan sejak pasukan AS memasuki Pakistan pekan lalu dan membunuh pemimpin Al-Qaeda tersebut.

Pemrotes, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 500 orang, sebagian besar pendukung atau anggota kelompok panglima Taliban Pakistan Maulvi Nazir, yang mendukung Taliban Afghanistan, kata beberapa pejabat kepada AFP.

Sejumlah kecil penduduk setempat juga mengambil bagian dalam aksi itu, tambah mereka.

"Osama bin Laden adalah pemimpin kami, Kami adalah pengikutnya dan kami akan melanjutkan gerakannya," kata ulama pro-Taliban Maulvi Ibrahim pada pawai itu.

"Kami akan membalas dendam dari Pakistan dan Amerika. Kami sudah mulai melakukannya dan serangan-serangan terakhir di Kandahar dan tempat lain di Afghanistan adalah untuk membalas kematian syahidnya," katanya.

Di kota Kandahar, Afghanistan selatan, sekelompok militan Taliban bertahan dalam pertempuran selama hampir 36 jam setelah menyerang sasaran-sasaran pemerintah pada Sabtu sampai orang bersenjata terakhir ditembak mati pada Minggu tengah malam.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan kepada stasiun televisi Al-Arabiya, Senin, Islamabad baru mengetahui penyerbuan AS itu 15 menit setelah dimulai namun tidak mengetahui sasarannya.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.