Tripoli (ANTARA News) - Lebih dari 1.000 orang, beberapa di antaranya menembakkan senjata dan menyanyikan slogan-slogan yang mendukung Muamar Gaddafi, berkumpul Senin di Tripoli untuk pemakaman salah seorang anak pemimpin Libya itu yang tewas dalam serangan udara NATO.

"Orang-orang ingin membalas kematian itu," teriak kerumunan warga Libya itu yang mendesak, mendorong dan emosional di sebuah persimpangan jalan di daerah Al-Hani di Tripoli, untuk pemakaman Seif al-Arab Gaddafi.

Kerumunan orang itu, banyak dari mereka membawa bendera hijau Libya dan foto Muamar Gaddafi, menyanyikan dukungan mereka pada pemimpin Libya tersebut, mengatakan "rakyat menginginkan Muamar, sang penunjuk jalan!"

Mereka menyatakan kemarahan mereka pada Prancis, yang menurut laporan telah melakukan serangan udara pertama pada 19 Maret terhadap pasukan yang setia pada Gaddafi.Massa meneriakkan  "turunkan, jatuhkan Sarkozy!" merujuk ke presiden Prancis.

Sebuah keranda dihiasi dengan kain hijau dan rangkaian bunga berbentuk lingkaran dikeluarkan dari sebuah mobil ambulans hitam dan dengan pelan-pelan setapak demi setapak dibawa menuju ke kerumunan orang itu.

Mereka yang berduka itu berdoa di samping keranda tersebut, meneriakkan "Allahu Akbar" (Tuhan Maha Besar), sebelum membawanya untuk dimakamkan di pemakaman Al-Hani, tempat ayah Muamar Gaddafi dimakamkan.

Saudara laki-laki Seif al-Arab, Seif al-Islam, dan saudara tirinya, Mohammed, ada pada pemakaman itu. Hadir pula  Uskup Katolik Giovanni Martinelli, yang telah mengecam serangan udara koalisi internasional terhadap pasukan pro-Gaddafi.

Pasukan keamanan berusaha menjaga kerumunan orang itu tidak bergegas masuk ke pemakaman.Ribuan rentetan tembakan ditembakkan di sekitar pemakaman itu setelah jenasah dimakamkan.

Kemudian pada Senin, kantor berita resmi JANA mengkonfirmasi pemakaman tiga cucu Gaddafi  dan mengatakan pemakaman tersebut diadakan untuk "Seif al-Arab Muamar Gaddafi dan tiga cucu saudara-pemimpin revolusi itu".

Juru bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim mengatakan pada wartawan pada Ahad pagi, bahwa Seif al-Arab, putra termuda kedua Gaddafi,  tewas dalam serangan udara di sebuah kompleks di Tripoli, bersama dengan tiga cucu pemimpin itu.

Ibrahim mengatakan Muamar dan isterinya selamat dalam serangan di daerah Gharghour di Tripoli itu, mungkin karena mereka berada di bagian yang tidak terlalu rusak.

Koalisi internasional mulai melakukan serangan terhadap pasukan Gaddafi pada 19 Maret berdasar mandat Dewan Keamanan PBB. NATO mengambialih komando operasi pada 31 Maret.