Islamabad (ANTARA News/Reuters) - Pendiri salah satu kelompok garis keras Pakistan mengatakan umat Islam harus berbesar hati atas kematian Osama bin Laden, karena kesyahidannya tidak sia-sia, kata juru bicara kelompok tersebut pada Selasa.

Media sering dilarang dari pertemuan Lashkar-e-Taiba (LeT), kelompok garis keras tersangka pelaku serangan di Mumbai, India, pada 2008.

Namun, juru bicara dari Hafiz Mohammad Saeed mengatakan, ia memberitahu pengikutnya dalam sembahyang khusus bagi pemimpin Al Qaida terbunuh itu bahwa orang besar tersebut akan terus menjadi sumber kekuatan dan dorongan bagi umat Islam di seluruh dunia.

"Osama bin Ladin adalah orang besar, yang membangunkan dunia Muslim," kata juru bicara Saeed, Yahya Mujahid, mengutip pernyataannya dalam sembahyang di markas besar badan amal LeT di Lahore, ibukota Punjab, Senin.

"Mati syahid tidak rugi, tapi kebanggaan bagi umat Islam," kata Saeed, "Osama bin Laden memberikan pengorbanan besar untuk Islam dan umat Islam, dan ini akan selalu diingat."

LeT, salah satu kelompok keras terbesar dan berdana terbaik di Asia Selatan, disalahkan untuk serangan pada November 2008 di Mumbai, yang menewaskan 166 orang di pusat niaga India tersebut.

Pendirinya, Saeed, sekarang mengepalai badan amal Islam, yang Perserikatan Bangsa-Bangsa katakan kubu bagi kelompok keras.

Pengulas keamanan Barat percaya bahwa LeT terkait dengan Alqaida, meskipun pejabat LeT menyangkalnya.

Mujahid menyatakan ribuan pengikut Saeed, banyak dari mereka menangis, ikut dalam sembahyang itu.

Pemimpin Alqaida Osama bin Laden ditembak mati pasukan khusus Amerika Serikat dalam gerakan menyasar vila di dekat akademi utama tentara Pakistan di kota garnisun barat laut Abbottabad pada Senin pagi.

Saeed mendirikan LeT pada 1990-an, tapi meninggalkan kepemimpinannya setelah India menyalahkannya dan kelompok keras lain untuk serangan terhadap parlemen India pada Desember 2001.

Kelompok itu "diasuh" badan mata-mata Pakistan Antar-Layanan Intelijen (ISI) untuk memerangi India di Kashmir, dan pengulas mengatakan kelompok tersebut tak resmi ditenggang Pakistan, meskipun dilarang di negara itu pada 2002.

Laksamana Robert Willard, kepala Komando Pasifik tentara Amerika Serikat, pada bulan lalu menyatakan prihatin atas perkembangan daya jangkau LeT, dengan menyatakan kelompok itu tidak lagi hanya memusatkan perhatian pada India, atau bahkan di Asia selatan.