FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Sabtu, 21 Mei 2011

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Turki Veysel Eroglu
Ankara (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Turki Veysel Eroglu Jumat mengatakan bahwa dua orang tewas dan 79 lainnya cedera setelah gempa berkekuatan 5,9 skala Richter mengguncang bagian barat negara itu.

Eroglu mengatakan di provinsi Kutahya barat, di mana gempa terjadi pada pukul 23.15 Kamis (2015 GMT), yang melukai termasuk salah seorang yang kini dalam kondisi serius dan dibawa ke rumah sakit lokal, kata kantor berita semi-resmi Anatolia.

Observatorium Kandilli Turki mengatakan, pusat gempa berada di kota Simav, Kutahya dan masyarakat yang tinggal di sekitar provinsi itu dan kota-kota lainnya juga merasakan gempa tersebut.

Sementara itu, Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 6 SR dan pusat gempa berada di 77 kilometer dari Kutahya.

Dalam waktu satu jam setelah gempa pertama, Kutahya kembali diguncang beberapa gempa susulan, termasuk gempa dengan berkekuatan 4,6 pada sekitar pukul 23.25 (2025GMT).

Manajemen Bencana dan Darurat Kepresidenan mengatakan bahwa regu-regu pencarian, penyelamatan dan tim kesehatan telah dikirim dari Istanbul, Izmir, Bursa, Afyon, Usak dan Kutahya ke kota Simav.

Pihak berwenang mengatakan sebanyak 71 kendaraan, 50 di antaranya ambulans, serta lima anjing pelacak telah dikirim ke daerah tersebut.

Bulan Sabit Merah Turki dan Perhimpunan Pencarian dan Pertolongan Akut juga mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim ke Simav.

Simav terletak di zona gempa tingkat pertama dan gempa bumi diperkirakan terjadi di wilayah sepanjang waktu, kata Mustafa Erdik, pejabat kepala Observatori Kandilli, sebagaimana dikutip kantor berita itu.

Turki adalah negara yang rawan gempa dengan sebagian besar wilayahnya terletak di atas sesar Anatolia Utara.

Pada tahun 1999, lebih dari 18.000 orang tewas dalam dua gempa bumi dahsyat di negara itu.

0 komentar:

Posting Komentar