Tripoli (ANTARA News) - Juru bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim membantah laporan-laporan bahwa istri dan putri pemimpin Libya Moamer Kadhafi melarikan diri ke Tunisia dan Menteri Perminyakan Shukri Ghanem membelot.

Istri Kadhafi Sofia "dalam keadaan baik, sehat dan ia berada di Tripoli," kata Ibrahim pada jumpa pers Kamis larut malam, tanpa menyinggung-nyinggung pernyataan bertentangan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, dermikian AFP melaporkan.

Putrinya, Aisha, "juga berada di Tripoli," kata Ibrahim. "Mereka tidak meninggalkan negara (Libya)."

Mengenai Ghanem, yang kabar pembelotannya beredar beberapa hari ini, Ibrahim mengatakan, menteri perminyakan itu sedang melakukan misi di Tunisia, yang diikuti dengan lawatan ke Eropa dan kemudian kunjungan ke Mesir.

"Dari apa yang kami ketahui, ia tetap bekerja, ia masih seorang pejabat Libya," kata juru bicara itu.

Sebelumnya Kamis, pihak berwenang Tunisia membantah tegas laporan-laporan bahwa keluarga Kadhafi telah tiba di negara tersebut.

"Laporan-laporan ini salah sepenuhnya," kata satu sumber pemerintah di Tunis, dengan menekankan bahwa "tidak ada anggota keluarga Kadhafi yang menyeberangi perbatasan Tunisia" dengan Libya.

Menteri Perminyakan Ghanem, seorang tokoh kawakan dalam pemerintah Kadhafi, pada akhir pekan menyeberang dari Libya ke Tunisia, kata seorang pejabat Tunisia, namun tidak ada konfirmasi mengenai hal itu.

Ghanem, yang juga pemimpin perusahaan minyak nasional Libya, telah dijadwalkan menghadiri pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) namun tidak berkomentar sejak ia meninggalkan Libya dan keberadaannya tidak jelas.

Laporan-laporan pers menyebutkan bahwa ia telah membelot. Jika dikonfirmasi, maka ia akan menjadi salah satu dari beberapa pejabat paling senior Libya yang meninggalkan pemerintah Kadhafi sejak pemberontakan meletus.

Sementara itu, Jumat, NATO menyatakan, pesawat-pesawat tempurnya menghantam delapan kapal angkatan laut Kadhafi.

"Semalam pesawat NATO menyerang kapal perang pro-Kadhafi, menghantam delapan kapal," kata aliansi Barat itu dalam sebuah pernyataan.

Libya kini digempur pasukan internasional sesuai dengan mandat PBB yang disahkan pada 17 Maret.

Sebanyak 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadap Libya.

Aliansi 28 negara itu sejak 31 Maret juga memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rejim Kadhafi.

Resolusi 1973 DK PBB disahkan ketika kekerasan dikabarkan terus berlangsung di Libya dengan laporan-laporan mengenai serangan udara oleh pasukan Moamer Kadhafi, yang membuat marah Barat.

Selama beberapa waktu hampir seluruh wilayah negara Afrika utara itu terlepas dari kendali Kadhafi setelah pemberontakan rakyat meletus di kota pelabuhan Benghazi pada pertengahan Februari. Namun, pasukan Kadhafi kemudian dikabarkan telah berhasil menguasai lagi daerah-daerah tersebut.

Ratusan orang tewas dalam penumpasan brutal oleh pasukan pemerintah dan ribuan warga asing bergegas meninggalkan Libya pada pekan pertama pemberontakan itu.

Kadhafi (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Kadhafi bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak.

Aktivis pro-demokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun.