Teheran (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan gelombang kerusuhan yang melanda Suriah dalam beberapa pekan terakhir adalah rancangan Amerika Serikat untuk memecah belah rakyat Suriah dan pemerintah mereka, kata satelit Press TV pada Jumat.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis (5/5), kementerian Suriah memperingatkan persekongkolan antara AS dan Israel untuk melemahkan solidaritas nasional dan kedaulatan Suriah serta mencela sikap Washington yang standard-ganda kepada Suriah, kata laporan itu.

Pernyataan itu menyeru rakyat dan pemerintah Suriah untuk tidak melupakan rencana reformasi nasional mereka dalam menghadapi persekongkolan musuh untuk merusak upaya mereka, menurut laporan itu.

"Kepemimpinan Suriah dan upaya reformasi bangsa dalam rangka kepentingan nasional adalah sebuah tanggung jawab yang penting. Dengan mempraktekkan moderasi dalam menyuarakan dan menangani tuntutan, kemenangan besar untuk Suriah dapat dicapai," kata pernyataan tersebut.

Penentangan Suriah selama 60 tahun atas penindasan Israel terhadap Lebanon dan Palestina adalah alasan utama mengapa bangsa itu dijadikan target komplotan Barat, kata pernyataan itu.

Pada Kamis, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan pemerintahan Barack Obama mengecam apa yang dikatakan sebagai "kekerasan keterlaluan" terhadap pengunjuk rasa di Suriah.

"Amerika Serikat mempertimbangkan untuk meningkatkan sanksi-sanksinya yang sudah dikenakan kepada para pemimpin Suriah," katanya.

Banyak pengamat mengeritik intervensi Amerika dalam urusan Suriah, yang menunjukkan bahwa intervensi tersebut bertujuan untuk melemahkan sikap Suriah di percaturan regional dan internasional.