Moskow (ANTARA News) - Rusia Jumat menyerukan adanya penjaga perdamaian PBB dan Afrika Utara untuk membendung kekerasan di Libya, menurut seorang juru bicara kementerian luar negeri.

"Kami pikir penting untuk mengaktifkan sepenuhnya upaya politik dan diplomatik yang ditujukan untuk memecahkan krisis dengan bantuan penjaga perdamaian yang mungkin dari PBB dan Uni Afrika," kata juru bicara kementerian Alexander Lukashevich sebagaimana dikutip oleh kantor-kantor berita Rusia.

Rusia abstain dalam pemilihan Dewan Keamanan mengenai resolusi Maret yang mengesahkan aksi militer untuk mengadakan zona larangan terbang dan melindungi warga sipil di Libya.

Tapi Rusia sejak itu mengkritik keras aksi militer Barat terhadap pasukan pemimpin Libya Muamar Gaddafi, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu akan menggunakan hak vetonya untuk merintangi pelaksanaan intervensi pada masa mendatang di Libya dan tempat lainnya, demikian Reuters melaporkan.